Setiap Anak cerdas


Membentuk karakter anak tidak cukup hanya dengan nasehat dan kata-kata tetapi proses yang panjang yang melibatkan otak, perasaan, latihan/pembiasaan dan rangsangan terus-menerus. Meskipun pendidikan sepanjang hayat, namun 6 tahun pertama merupakan periode emas untuk melakukan proses stimulasi berkaitan dengan mengoptimalkan seluruh kemampuannya, seperti visual, pendengaran, sensomotorik yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif.

Tahun pra sekolah menjadi masa membina kepribadian anak. Oleh karena itu, potensi anak harus dirangsang dan dikembangkan pada usia emas ini, untuk menjadikan seorang anak berkarakter dan mempunyai kepribadian kuat dengan segala kelebihan dan kekurangan. Orang tua dan pendidik harus dapat membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat, ilmu pengetahuan dan kepribadian, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam hal ini pendidikan dan kondisi pembelajaran sangat berperan dalam menentukan stimulasi yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Sebagai mahluk psikologis, anak memiliki karakteristik yang berbeda dalam kemampuan intelektual, moral bahasa, minat, sosial emosi psikomotorik dsb.

Orang tua dan pendidik hendaknya dapat memberikan stimulasi yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan memperhatikan cara-cara memberikan stimulasi yang tepat untuk anak usia dini, misalnya dalam memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi dan dukungan.

Semua orang tua pasti menginginkan mempunyai anak yang cerdas dan kreatif. Orang tua dapat melakukannya jika mau mementingkan dan mengutamakan kebutuhan dan kepentingan anak mulai dari sejak dini dan seterusnya. Tetapi masih banyak kita temui orang tua bahkan seorang pendidik yang memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan kemauan dan kepentingan anak. Mereka masih menganggap mata pelajaran eksak sebagai tolak ukur kecerdasan seorang anak. Padahal setiap anak diciptakan Tuhan dengan karakter dan kecerdasan yang berbeda. Dan bila kecerdasan itu dikembangkan secara maksimal bisa menjadi sebuah talenta yang luar biasa.

Dewasa ini banyak berkembang teori Kecerdasan Majemuk, yaitu berbagai kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak. Menurut DR. Howard Gardner, ada 10 kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak yaitu, linguistik, logis matematik, visual spasial, musikal, body kinestetik, interpersonal, intrapersonal, natural, entrepreneur dan spiritual.

Anak yang memiliki kecerdasan jamak biasanya adalah anak yang berkreativitas tinggi. Ia mampu mengoptimalkan fungsi belahan otak kanan dan kiri. Hal ini dapat ditandai ketika anak diberikan stimulasi yang sesuai dengan tingkat perkembanganya, maka ia akan aktif bereksplorasi mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Kecerdasan majemuk dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor lingkungan dan faktor keturunan. Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan dengan dasar faktor keturunan dan dengan rangsangan terus-menerus oleh faktor lingkungan.

Lalu bagaimana hal ini dapat di terapkan dalam pendidikan anak usia dini? Dengan berkembangnya metode Sentra dan lingkaran, kecerdasan majemuk akan lebih bisa dikembangkan dilingkungan pendidikan anak usia dini, di tingkat Kelompok bermain/play Group dan Taman kanak-kanak. Dengan metode ini pembelajaran yang kondusif dan tidak memaksa anak untuk melakukan sesuatu, tetapi anak diberi kebebasan seluas-luasnya dalam bereksplorasi. Metode Sentra dan Lingkaran lebih mementingkan kepentingan anak. Anak diberi kebebasan memilih sendiri setiap kegiatan pembelajaran sesuai dengan minatnya, sehingga dapat diketahui setiap bakat dan minat anak dari hasil observasi setiap kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui kecerdasan yang dimiliki seorang anak sejak usia dini maka akan lebih mudah mengembangkan kemampuan bakat dan minatnya sehingga bisa memperoleh hasil yang maksimal.


Tahun pra sekolah menjadi masa membina kepribadian anak. Oleh karena itu, potensi anak harus dirangsang dan dikembangkan pada usia emas ini, untuk menjadikan seorang anak berkarakter dan mempunyai kepribadian kuat dengan segala kelebihan dan kekurangan. Orang tua dan pendidik harus dapat membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat, ilmu pengetahuan dan kepribadian. Sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam hal ini pendidikan dan kondisi pembelajaran sangat berperan dalam menentukan stimulasi yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. *Penulis adalah Kepala PG-TK Bina Anak Sholeh